Tarian Madura |
Seperti biasanya, bila ditanya orang, saya akan menjawab, “Saya adalah Mahasiswa asal Madura ” Lalu, tidak sedikit yang membalas jawaban saya dengan kata-kata, “Ouw, Mahasiswa asal MADURA yang suka anarkis itu yaah??!” Tanpa pandang bulu, saya akan menjawab, “iaah betul, mahasiswa yang suka anarkis itu looh, tapi sayangnya anda itu lebih bodoh dari pada kami!!”
Sudah sering kali saya bertemu orang yang memandang bahkan mengklaim bahwa Mahasiswa asal Madura. itu semuanya Anarkis. Sampai-sampai ketika saya ingin pulang kekota kesayangan saya ini (Madura) bersama salah satu temen dari daerah lain, salah seorang temen saya mengatakan, “Eh, ngapain kamu keMadura. Mau belajar tawuran disana!!” untungnya temen yang bermaksud ikut saya itu dengan cepat menjawab, “ saya ingin tahu madura bukan mau belajar tawuran disana, bukankah Madura adalah bagian dari nusantara negeri kita tercinta, mendengar pernyataan itu saya Cuma bisa tersenyum….!!
Saya sebagai Mahasiswa Madura merasa sedih sekali menjadi mahasiswa yang anarkis. Anarkis yang katanya orang sih, tapi apakah betul kami semua ini sebagai Mahasiswa Madura itu anarkis?? Coba teliti dulu, baru kalian boleh berkata seperti itu. Kalau menurut saya, itu semua berasal dari pandangan sinis orang non madura yang selalu mempublkasikan bahwa pemuda-pemuda (mahasiswa) Madura itu anarkis semuanya. Mereka selalu memvonis yang bersifat asal saja, tidak kritis! Bukankah pribahasa mengatakan “menyelam sambil minum air” artinya pelajari dan pahami kami terlebih dahulu baru boleh mengklaim kami ini adalah mahasiswa yang anarkis.
Sebelum lebih lanjut, saya ingin menjelaskan sedikit tentang teori kesalahan berfikir yang dipupulerkan oleh seorang Guru besar, “Jalaluddin Rakhmat” dalam bukunya, Rekayasa Sosial. Dari tujuh macam teori kesalahan berfikir, saya akan menjelaskan salah satunya yaitu, “Fallacy of Dramatical Instance” yang artinya berfikir hanya dalam satu sudut pandang saja atau Over Generalisasi, atau penggunaan satu dua kasus untuk mendukung argumen yang bersifat general atau umum. Saya kira para pembaca pasti sudah mengerti dan jauh lebih paham dari pada saya, jadi saya tidak perlu lagi menjelaskan contohnya.
Akan tetapi kami pun menyadari jikalau catatan sejarah pernah menunjukkan bahwa orang Madura menjadi biang kladi dari terjadinya konflik seperti antara dayak Vz Madura, akan tetapi menurut saya itu tidak harus dijadikan sample untuk mengeneralisasikan bahwa semua orang Madura suka anarkis terlebih bagi kami dan temen-temen mahasiswa yang menuntut ilmu dipulau sebrang (diluar pulau madura) yang notabeni bisa digolongkan dalam kaum intlektual diklaim sebagai mahasiswa yang suka anarkis, bahkan tidak sedikit yang acuh terhadap kami.
Padahal kami tidak seperti itu bung..!!
Madura adalah salah satu budaya yang menjaga nama baik daerahnya yang menjungjung tinggi berbangsa dan budi pekerti yang baik, baik dalam lingkup internal maupun external.
Maka dari itu saya mengajak kepada semua pihak khususnya mahasiswa non Madura untuk tidak mengunakan kesalahan berpikir seperti halnya yang dikatakan oleh guru besar diatas. Sama halnya dengan Mahasiswa asal Madura yang dianggap orang-orang itu anarkis, harusnya kita teliti dulu mengapa mahasiswa madura itu anarkis. Apakah karena keterbatasan intelektual ?? atau hancurnya akhlakul karimah ?? ataukah ada sebab lain??
Saya sebagai mahasiswa asal dareah Madura sedikit merasakan bahwa pandangan sinis dari orang-orang yang bukan Madura adalah sedikit diskriminatif terhadap kami, kami seakan anak tiri bangsa, selalu dipandang sebelah mata bahkan seakan-akan keberadaan kami tidak diinginkan dibumi pertiwi ini, tapi semoga saja perasaan saya itu salah.!
Tapi kalau memang benar nyatanya seperti itu dari timur laut pulau jawa tepatnya dipulau garam Madura kami menggugah bahwa kami sangat keberatan dengan pandangan sinis seperti ini terhadap kami. Karena saya yakin kalian belum tentu lebih baik daripada kami.
Marilah kawan….!!!
Kita tunjukkan bahwa kita anak bangsa, dan jangan pernah membeda-bedakan antar golongan atau rasa feodalisme yang tinggi sehingga dengan mudahnya mendiskriminasikan golongan lain. Karena yang terpenting bagi saya mahasiswa asal Madura PERSATUAN UNTUK INDONESIA RAYA..!!
Jadi, tujuan saya menulis artikel ini untuk menyadarkan para pembaca dari teori kesalahan berfikir itu. Dan merubah pandangan kita terhadap sesuatu yang kita pandang negatif. Karena tidak semua yang dianggap negatif itu jelek, dan pastilah ada positifnya. Karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Dan kita juga tidak boleh asal main klaim saja, asal bunyi seperti kentut. Katanya berintelektual?? Masa tidak jauh beda dengan kentut??! Dan saya mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan dihati para pembaca.
Semoga bermanfaat
Salam Anak Bangsa dari Pulau Garam Madura
Eenk_Heryono
2 comments:
sudah sudah. . .aku jadi sedih bacanya mengingat saya pas waktu di jawa, :( banyak yang memandang saya sebelah mata, mereka semua baik ,tapi pandangan mereka yg berbeda kepada saya,karna dia tau aku orang madura, aku orangnya pendiem,tapi kalo ada yg ngajak ngobrol dan aku sedikit curhat pas dia tanya2 setelah ku jelaskan dia malah minta maaf sama aku, aku bilang orang madura kan juga manusia, ya sama lah dengan yang lain, ada yang baik ada yang buruk, tapi kebanyakan orang luar menilai .madura itu kasar!! Gak bersahabat, padahal gak semua nya kaya gt.
http://facebook.com/aftamono
Posting Komentar